Bukti Potong PPh 21 per Invoice atau Bulanan?
❓ Pertanyaan
Saya ingin memotong PPh 21 dengan kode objek pajak 21-100-23 untuk satu orang atas beberapa transaksi dalam satu bulan. Jika dihitung per invoice hasil pemotongan lebih kecil dibandingkan dengan jika dihitung dari total penghasilan dalam sebulan. Bagaimana cara membuat Bukti Potongnya?
✅ Jawaban
Ketentuan pembuatan Bukti Pemotongan PPh 21 diatur dalam PER-11 Tahun 2025 Pasal 7 ayat (1) huruf f dan Pasal 7 ayat (5). Prinsip yang berlaku adalah sebagai berikut:
- Dasar Pembuatan Bukti Potong
- Satu Bukti Pemotongan PPh 21 (BP21) digunakan untuk 1 orang penerima penghasilan, 1 kode objek pajak, dan 1 Masa Pajak.
- Artinya, walaupun terdapat banyak transaksi (misalnya beberapa invoice) dalam satu bulan, selama penerima dan kode objek sama, dapat digabung dalam 1 BP21.
- Pilihan Mekanisme
- Per transaksi: Membuat Bukti Potong setiap kali ada pembayaran.
- Per Masa Pajak: Menggabungkan seluruh penghasilan yang diterima penerima dalam 1 bulan, lalu dibuatkan 1 BP21.
- Rekomendasi
- Secara administrasi, lebih tepat dan sesuai ketentuan jika dibuat 1 Bukti Potong per Masa Pajak.
- Dengan cara ini, perhitungan PPh 21 didasarkan pada total penghasilan dalam sebulan sehingga pemotongan lebih akurat, terutama untuk objek pajak yang tarifnya progresif.
- Contoh Kasus
- Jika seorang konsultan menerima honor 3 kali dalam bulan Agustus dengan kode objek 21-100-23, maka cukup dibuat 1 BP21 untuk seluruh penghasilan Agustus. Nilai PPh 21 dihitung dari total bruto sebulan, bukan per invoice.
Dengan demikian, untuk kasus ini sebaiknya dibuat 1 Bukti Potong PPh 21 untuk seluruh transaksi dalam 1 bulan agar sesuai aturan dan lebih mencerminkan kewajiban sebenarnya.